Guru Diperas Demi Sumur Bor, SMA N 3 Penumangan Diguncang Dugaan Pungli!

 ANDALASNET.COM 

Tubaba - SMA Negeri 3 Penumangan, Tulang Bawang Tengah, Tulang Bawang Barat, diduga menjadi lokasi pungutan liar (pungli).  Sejumlah guru melaporkan adanya pungutan sebesar Rp500.000,00 per guru ASN untuk pembangunan sumur bor di sekolah tersebut.  Pungutan ini diinisiasi oleh seorang guru berinisial SRH. (12/07/25)

Sumber anonim menyatakan keberatannya atas pungutan tersebut. Menurut sumber tersebut, pembiayaan pembangunan sumur bor seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah Provinsi Lampung atau melalui program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).  Pembiayaan pembangunan sarana dan prasarana sekolah melalui iuran guru dinilai sebagai beban tambahan yang tidak semestinya ditanggung oleh para pendidik.

Selain pungutan untuk sumur bor, terdapat dugaan pungutan lain sebesar Rp370.000,00 per guru ASN untuk pengadaan tas baru bagi siswa.  Hal ini kembali memicu protes dari para guru, karena dianggap di luar kewenangan dan tanggung jawab mereka.

Praktik pungutan ini menimbulkan kekhawatiran atas transparansi pengelolaan dana BOS di SMA Negeri 3 Penumangan dan berpotensi menimbulkan citra negatif bagi pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat di bidang pendidikan.  Tindakan SRH terkesan mempertanyakan kapasitas pemerintah dalam menyediakan fasilitas sekolah.

Komite Wartawan Indonesia Perjuangan (KWIP) mendesak aparat penegak hukum (APH), Inspektorat Provinsi Lampung, Kepala Dinas Pendidikan Lampung, dan DPRD untuk segera menginvestigasi dugaan pungli ini.  Pemeriksaan terhadap pengelolaan Dana BOS sekolah perlu dilakukan untuk mengklarifikasi dugaan penyimpangan.

Sesuai Pasal 368 KUHP, tindakan memaksa seseorang untuk membayar dengan tekanan dapat diancam pidana penjara hingga sembilan tahun.  Dugaan pungli ini berpotensi menurunkan minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMA Negeri 3 Penumangan.
(Tim KWIP)