Jalan Desa Penumangan Dibuka, Saikudin Dinilai Pemimpin Inovatif 

 ANDALASNET.COM  

Tubaba - Warga Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), menyambut positif selesainya pembukaan badan jalan di sejumlah titik strategis. Pembangunan ini merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat, pemerintah tiyuh, dan sektor swasta, termasuk kontribusi Perusahaan Sutet, serta dukungan Dana Desa (DD). 

Proyek ini membuka akses jalan di lima titik, yakni dua titik di Suku 6 dan masing-masing satu titik di Suku 13, Suku 5, dan Suku 3. Untuk mempercepat pengerjaan, digunakan dua alat berat: motor grader dan mini excavator. Jalan yang sebelumnya sulit dilalui, terutama saat musim hujan, kini telah menjadi akses yang layak dan menunjang aktivitas warga. 

Warga Suku 6 ehsan , mengungkapkan rasa syukurnya. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Saikudin dan seluruh pihak, terutama Perusahaan Sutet. Jalan ini sangat membantu kami, terutama dalam kegiatan ekonomi dan sosial sehari-hari,” ujarnya. 

Kepala Tiyuh Penumangan, Saikudin, dinilai sebagai sosok yang inovatif dan responsif. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah tiyuh berhasil menjalin komunikasi efektif dengan perusahaan, sehingga mendorong partisipasi melalui program tanggung jawab sosial (CSR). 

“Beliau bukan hanya memberikan janji, tapi membuktikan dengan aksi nyata. Tiyuh Penumangan kini lebih maju dan masyarakatnya merasakan manfaat langsung,” ungkap Ibu Hendri, warga setempat. 

Pembangunan ini tidak hanya meningkatkan konektivitas antarwilayah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Distribusi hasil pertanian menjadi lebih efisien, kegiatan usaha kecil terbantu, dan akses anak-anak menuju sekolah kini lebih aman. 

Saikudin menegaskan bahwa pembangunan tidak semata tentang infrastruktur fisik, tetapi juga tentang membangun harapan kolektif. “Pembangunan bukan hanya tentang membuka jalan, tetapi juga membangun masa depan. Jalan ini menjadi simbol komitmen bersama untuk kemajuan Tiyuh Penumangan,” tuturnya. 

Model kolaborasi ini menunjukkan bahwa pembangunan desa tidak harus sepenuhnya bergantung pada anggaran pemerintah. Dengan sinergi antarwarga, pemerintah lokal, dan sektor swasta, pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud.
(Basuni)