ARB, Nusron, dan Bamsoet Tidak Diajak Ke Istana Bertemu Presiden, Isu Munaslub Kian Memanas
ANDALASNET.COM
Jakarta - Sejumlah tokoh senior Partai Golkar tercatat tidak ikut serta dalam pertemuan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Rabu (27/8/2025).
Mereka yang absen di antaranya Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB), Wakil Ketua Umum (Waketum) Bambang Soesatyo (Bamsoet), Nusron Wahid, Ketua Dewan Etik Muhammad Hatta, Agung Laksono, Akbar Tandjung, Ketua Umum Kosgoro 1957 Dave Laksono, Ketua Umum SOKSI Mukhamad Misbakhun, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, serta Waketum Maman Abdurahman.
Absennya sejumlah figur penting tersebut menimbulkan spekulasi di tengah memanasnya isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang belakangan ramai diperbincangkan. Kondisi itu dinilai memperlihatkan adanya gesekan internal di tubuh partai berlambang pohon beringin.
Pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Sejumlah pengurus inti hadir, di antaranya:
Ketua Dewan Pembina: Agus Gumiwang Kartasasmita
Sekjen: Muhamad Sarmuji
Bendahara Umum: Sari Yuliati
Waketum Bidang Kepartaian: Kahar Muzaki
Waketum Bidang Pemilu Jawa dan Kalimantan: Wihaji
Waketum Bidang Pemilu Sumatera: Ahmad Doli Kurnia
Waketum Bidang Fungsi Kebijakan Publik: Adies Kadir, Idrus Marham
Waketum Bidang Fungsi Elektoral: Ace Hasan Syadzily, Meutya Hafid
Waketum Pemenangan Pemilu Wilayah Timur: Emanuel Melkiades Laka Lena
Selain itu, jajaran Ketua DPP turut hadir, termasuk Putri Komarudin, Christina Aryani, Andi Sinulingga, Nurul Arifin, Dyah Roro Esti, Hetifa Syafudian, Airin Rahmi Diani, dan La Ode Saiful Akbar.
Usai pertemuan, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa diskusi dengan Presiden Prabowo berlangsung produktif. Pembahasan utama menyangkut arah koalisi ke depan, penguatan peran partai dalam mendukung pemerintahan, serta implementasi program prioritas Presiden yang terangkum dalam AstaCita.
"Pertemuan ini membahas bukan hanya situasi saat ini, tetapi juga bagaimana koalisi ke depan berjalan lebih baik dan produktif," ujar Bahlil.
Bahlil menambahkan, salah satu fokus diskusi adalah implementasi Pasal 33 UUD 1945 yang menekankan pengelolaan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat. Presiden Prabowo disebut kembali menegaskan komitmennya terhadap prinsip ekonomi nasional yang berlandaskan konstitusi tersebut.
Beberapa program prioritas pemerintah yang ikut dibahas di antaranya Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih (KopDes), Sekolah Rakyat, serta arah sistem politik ke depan yang dinilai lebih ideal.
Ketidakhadiran sejumlah tokoh senior Golkar di Istana Negara dinilai memperlihatkan dinamika internal yang kian mencuat, terutama terkait isu Munaslub. Meski demikian, jajaran pengurus yang hadir menegaskan bahwa Golkar tetap solid mendukung agenda pembangunan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
(Agan)