Ketum LLI Desak Kejati Lampung Percepat Penanganan Kasus Korupsi
ANDALASNET.COM
Bandar Lampung - Ketua Umum Laskar Lampung Indonesia (LLI), Nerozely Koenang, melontarkan kritik tajam kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung yang dinilainya kurang transparan dan lamban dalam penanganan sejumlah kasus dugaan korupsi di Provinsi Lampung.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Senin (14/7/2025), Nerozely mempertanyakan alasan stagnasi penanganan perkara-perkara strategis yang hingga kini belum menunjukkan perkembangan berarti.
“Ada apa dengan Kejati Lampung? Mengapa begitu banyak kasus mandek? Kasus PT LEB, DPRD Tanggamus, Lampung Utara, Lampung Timur, semuanya seolah lenyap tanpa jejak. Apakah ada kekuatan tak kasat mata yang menahannya?” ujar Nerozely dengan nada satiris.
Menyoroti Sejumlah Kasus yang Dinilai Mandek
Nerozely merinci sejumlah kasus yang menurutnya belum ditangani secara serius, di antaranya:
Dugaan penyimpangan anggaran pokok-pokok pikiran (pokir) dan perjalanan dinas di DPRD Tanggamus.
Kasus gratifikasi dan anggaran belanja DPRD Lampung Utara.
Pengadaan alat kesehatan dan operasional RSUD Ryacudu, Lampung Utara.
Dugaan penyimpangan proyek pasar dan pengadaan mobil dinas di Lampung Timur pada masa Bupati Chusnunia Chalim.
Penyaluran dana hibah KONI Lampung.
Dugaan kegiatan fiktif pada dana Sosialisasi Peraturan (Sosper) DPRD Lampung.
Menurut Nerozely, ketegasan dan transparansi aparat penegak hukum merupakan kunci dalam menjaga kepercayaan publik terhadap proses penegakan hukum.
“Jangan sampai ada kasus yang di-‘86’. Ini berbahaya dan bertentangan dengan instruksi Presiden Prabowo yang dengan tegas menyatakan tidak ada kompromi dalam pemberantasan korupsi,” tegasnya.
Ultimatum LLI: Siap Beberkan Pihak yang Diduga Mengintervensi
Nerozely menegaskan bahwa pihaknya telah mengantongi data terkait aktor-aktor yang diduga melakukan intervensi dalam penanganan kasus korupsi di Lampung. Ia menyatakan LLI siap mempublikasikan nama-nama tersebut jika Kejati Lampung tidak segera memberikan kejelasan kepada publik.
“Kami tahu siapa yang bermain. Jika Kejati terus diam, kami akan buka semua nama itu ke publik. Jangan salahkan kami jika gelombang rakyat turun ke jalan,” tandasnya.
Panglima Nero, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa Laskar Lampung Indonesia akan berada di garis depan untuk mengawal penegakan hukum dan memberantas praktik korupsi di Bumi Ruwa Jurai.
(Gandi)