Lampung - DPW Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN ) Provinsi Lampung melakukan reorganisasi pengurus tingkat DPD kabupaten/kota periode 2004-2009
Kegiatan pergantian kepengurusan mengundang Kanit Pemberantasan BNNP Lampung yang diwakili Bapak. Surya berlangsung pada Sabtu (14/09/2024), di warung makan Yu Sari, jalan Pagar Alam Bandar lampung.
Kegiatan ini diikuti kurang lebih 32 orang, baik pengurus lama dan pengurus baru DPW dan DPD GPAN yang ada di Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung periode 2024-2029.
Penyerahan SK yang hadir: wakil ketua DPW GPAN Lampung Hj. Purnama Sari.S.sos.M.M.,pembina GPAN Lampung, Hj. Nyimas putri,S.E.,M.M., pengurus DPW GPAN provinsi Lampung, Wakil bidang pemberantasan BNNP. Lampung, bapak Surya, enam Kabupaten Kota, ketua, sekretaris dan bendahara dari GPAN Metro, Pesawaran, Lampung Selatan dan Lampung Tengah dan 2 yang lainnya izin berhalangan hadir dari GPAN Tulang Bawang barat dan GPAN Tulang Bawang
Terdapat 6 kabupaten/Kota yang sudah lengkap dan memenuhi syarat untuk mendapatkan SK Kepengurusan baru dari 10 kabupaten/kota,"ungkap Dra.Ratri Mizni Melurinda MPd selaku Ketua DPW GPAN Lampung.
Penyerahan SK kepengurusan ini dibacakan oleh Sekretaris DPW GPAN Lampung Suprapto, S.Ag dan diserahkan langsung oleh Ketua, Ibu dra. Ratrimizni Melurinda, M.Pd. sebagai simbolis dilakukan oleh 4 Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Metro dan Lampung Tengah
Dalam kegiatan ini,Ketua DPW GPAN Lampung, Ibu Ratrimizni Melurinda, "memberikan bekal kepada penggiat-penggiat anti Narkoba yang ada di provinsi Lampung dan Kabupaten/Kota, untuk membekali diri tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba serta cara pencegahannya.
Sebagai seorang penggiat anti narkoba yang menjadi penyambung lidah dari BNNP Lampung dan BNNK.
Penegakan area bebas penyalahgunaan dan peredaran narkoba di sekolah dan di lingkungan masyarakat harus terus dikobarkan.
Pergantian kepengurusan ini bukan berarti pengurus lama stag untuk menggaungkan “STOP NARKOBA” namun menjadi pendukung program kerja untuk periode 2024-2029,"Ungkap Ratri.
Lampung sangat miris dari peredaran narkotika ini menduduki peringkat 3 se sumatra dan peringkat ke 8 se-Indonesia dan harga sabu di Indonesia per gram tergolong termahal dibandingkan negara lain tambah Ratri.
Wakil pemberantasan BNNP Lampung, Surya mengajak dan menghimbau," Mari bersama-sama perangi dan hentikan rantai makanan dan mafia nakoba agar tidak merajalela yang dapat menghancurkan generasi muda, "tutup Surya. (Novis)
#Stopnarkoba
#Indonesiazeronarkoba